Rabu, 08 Juni 2011

Kiat Sukses Berbisnis di Rumah


Berbisnis di rumah, wanita dapat bekerja dan tetap mengerjakan pekerjaan rumahtangga.


VIVAnews - Teknologi komunikasi memberi pilihan untuk melakukan pekerjaan yang dapat dikerjakan di rumah.  Bagi wanita, selain lebih praktis, pelaku bisnis di rumah juga dapat mengurus keluarga, khususnya anak yang masih kecil.
Namun sebelum terjun langsung pada bisnis yang dikelola di rumah, ada baiknya memperhatikan peluang mencipta bisnis. Simak beberapa hal mengenai peluang kerja di rumah seperti dilansir dari situs Shine.

Jangan mudah tertipu iklan bekerja di rumah

Anda pasti sering kali melihat iklan di internet terkait
pekerjaan yang mengandalkan jaringan internet di rumah Anda.
Biasanya, iklan tersebut berbunyi, 'Saya seorang ibu berpenghasilan
jutaan rupiah per bulan, Anda pun bisa seperti saya'.
Anda harus waspada terhadap skema tersebut, apalagi jika mengharuskan Anda menginvestasikan sejumlah uang. Kemungkinan besar, iklan tersebut hanya modus penipuan.

Definisikan 'waktu ibu' dan 'waktu berbisnis'.
Menyeimbangkan antara waktu bekerja dan mengurus rumah tangga merupakan hal yang mengagumkan bagi banyak ibu.
Namun, Anda harus realistis. Bedakan waktu berbisnis dan mengurusi anak dan rumah tangga.  Bantuan orangtua atau jasa pengasuhan anak dapat membantu saat Anda bekerja.
Anda juga memerlukan ruangan kerja khusus di rumah, agar tidak terganggu dari tugas-tugas rumah tangga Anda.

Pilih bisnis sesuai modal
Salah satu alasan sebuah permulaan bisnis gagal adalah tidak memiliki
cukup modal. Coba realistis terkait modal yang Anda miliki. Jangan
mencoba untuk mengembangkan usaha dengan modal yang lebih besar dari yang Anda miliki.
Bisnis jasa kecil-kecilan, seperti menulis lepas atau konsultasi, adalah kesempatan ideal karena tidak memerlukan modal besar. Jika Anda tidak memiliki cukup modal untuk mendukung bisnis Anda minimal selama enam bulan sampai satu tahun, Anda harus mempertimbangkan pilihan bisnis lain.

Legalitas bisnis Mungkin Anda menganggap ini adalah bisnis sampingan, tapi jangan
mengabaikan aspek hukum bisnisnya. Banyak pemilik usaha kecil
yang tidak mendaftarkan bisnis mereka pada pemerintah agar
terbebas dari kewajiban membayar pajak. Namun, Anda tetap harus
memastikan legalitas bisnis Anda.

Rayakan tiap keberhasilan

Sebagai seorang pengusaha, perjalanan bisnis Anda adalah hal yang
menarik dan penuh tantangan. Sepanjang jalan bisnis Anda, jangan lupa untuk mengakui prestasi yang dibuat, walaupun kecil. Lihat ke belakang, dan tetaplah terinspirasi untuk terus memotivasi diri mengembangkan bisnis Anda.
• VIVAnews


Dari Tulisan Vivanews di atas, Oriflame bisa menjadi jawaban pilihan tepat utk dijadikan bisnis dari rumah. karena oriflame:

1. Iklannya terbukti, baik dari sistem maupun produknya Oriflame sangat bagus. Sebelum krisis moneter 97, Oriflame adalah MLM yg bertahan bagus sampai sekarang dan hingga sekarang menelurkan jutawan2 luar biasa (hasilnya memang ada). utk produk kualitasnya tidak mengandung zat membahayakan (bisa dibuktikan produk bedak lain yg mengandung mercury, bedak oriflame bebas mercury), barang impor tapi murah.

2.Di oriflame membernya banyak sekali dari kalangan ibu2 muda maupun pekerja. "Waktu bisnis" dan "waktu berbisnis" bisa diandalkan disini, para ibu2 mendahulukan pekerjaan utamanya, bila ibu2 setiap paginya akan mengurus anak dan keluarga terlebih dahulu, setelah selesai dan longgar waktunya adalah berbisnis. Para pekerja juga, bila selesai ngantor dan longgar, maka dilanjutkan dengan oriflameman. Cara berbisnis bisa via online, baik belanja maupun merekrut orang. jadi bisa dengan santai dan terkendali, baik waktu rumah, maupun waktu bisnis.

3. Modal awal di oriflame sangat murah, Rp39.900 setahun, atau Rp3.325 sebulan. MURAH bukan? nah dari member yg murah ini, serta modal katalog sebanyak 20 katalog setiap bulannya, hasilnya bisa melahirkan jutawan2 baru dari oriflame.

4. Legalitas bisnis oriflame sudah terbukti: Oriflame terdaftar sebagai Anggota World Federation of the Direct Selling Associations. dan Anggota Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia.

5. Oriflame setiap keberhasilan selalu dirayakan SETIAP BULANnya di minggu pertama. Ingat, SETIAP BULAN. Ini merupakan suatu penghargaan bagi para member oriflame yang sudah berhasil menjalankan bisnis ini pada level tertentu. Dan tentu ini menjadi pendorong bagi para member-member lain untuk menjadi lebih maju dan bekerja keras dan cerdas dalam menjalankan bisnis oriflame.

6. Bila belum terdaftar menjadi member, LEKASLAH mendaftar di www.bosstri.tk. Selamat menjadi calon JUTAWAN BARU di INDONESIA 

Jumat, 14 Januari 2011

Geliat Grebeg Suro Bumi Reyog

By Tri Mariyani Parlan

Menjelang Tahun Baru Islam Hijriyah lalu Kota Ponorogo menggeliat. Grebeg Suro, pesta tahunan masyarakat Kota Reyog, digelar.

Pementasan Reyog Ponorogo
Hujan menyambutku siang itu ketika tiba di kota Ponorogo , kota kelahiranku. Kepulanganku kali ini ingin merasakan perayaan Grebeg Suro yang diadakan untuk mengenang kejayaan Bantarangin yang berjaya dan dikenalnya warog, kesatria-kesatria pilih tanding yang sakti. Selain itu Grebeg Suro juga untuk memperingati serta menyukuri kedatangan tahun baru Islam Hijriyah. Rangkaian perayaan Grebeg Suro ini sebenarnya sudah sebulan sebelumnya digelar. Berbagai kegiatan dilakukan untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, salah satunya adalah Festival Reyog Nasional yang diikuti oleh grup- grup reyog di seluruh Indonesia.

Malam pertama di kota Ponorogo saya menyempatkan melihat grand final pemilihan duta wisata Kakang Senduk Kabupaten Ponorogo. Pesertanya diikuti oleh para pelajar dari sekolah-sekolah yang ada di Ponorogo yang tujuannya untuk menarik mereka agar peduli dengan wisata lokal. Meski formatnya tidak jauh berbeda dengan pemilihan duta wisata di daerah-daerah lain, namun ada yang menarik bagi saya yaitu penonjolan batik lokal yang kini tengah menggeliat lagi dan dikelola oleh warga Ponorogo sendiri yaitu Batik Lesoeng. Batik ini mempunyai ciri khas bermotif bulu burung merak dan berwarna hijau dipadu dengan warna coklat atau hitam yang memang awal penciptaannya terinspirasi dari kesenian Reyog Ponorogo yang sering menggunakan warna burung merak. Oleh lenggak lenggok peserta duta wisata kakang senduk ini, baju-baju bermotif batik lesoeng terasa mewah dan elegan.

Di hari berikutnya, hujan terus mengguyur. Minggu sore itu saya bersama teman saya ingin melihat festival kesenian reyog nasional di Alun-alun Ponorogo. Namun hujan cukup deras, kami pun melihat pementasan reyog sesi malam hari. Dengan membayar tiket masuk Rp 4.000, kami bisa masuk ke area pementasan. Di tengah hujan rintik-rintik, kami mengandalkan payung untuk melindungi kami dari hujan. Sebagian penontonpun melakukan hal yang sama. Maklum, tempat duduk bagi penonton itu dibuat terbuka, jadi bila hujan turun area penonton becek dan tempat duduk bukan jadi tempat duduk tapi tempat berdiri penonton yang melihat aksi para grup reyog.

Melihat pernak pernik Keseniah Reyog Ponorogo
Festival Kesenian Reyog Nusantara ini adalah yang ketujuhbelas kalinya diselenggarakan oleh Pemda kabupaten Ponorogo. Tahun 2010 ini diikuti sekitar 50-an grup-grup reyog seluruh Indonesia. Peserta kesenian reyog ini harus mengikuti standar kesenian reyog yang telah ada. Seusai menonton pementasan reyog, saya pun melihat-lihat pernak pernik kesenian reyog di stand dekat area pementasan itu, seperti pecut, barongan lengkap dengan bulu merak, kaos bergambar warok maupun reyog, kuda lumping, dan masih banyak yang lain.

Pusaka dikirab setelah dimandikan
Sehari sebelum tahun baru Islam Hijriyah, saya tidak melewatkan kirab pusaka, lintas sejarah dan pesona wisata dari Kota Lama menuju alun-alun. Lagi-lagi hujan mengguyur kota Ponorogo siang itu. Namun masyarakat kota Ponorogo tetap antusias mengikuti dan melihat kirab pusaka itu dengan berdiri di pinggir sepanjang jalan yang dilewati iringan-iringan pusaka, yaitu diawali dari Makam Batoro Katong hingga pendopo alun-alun. Pemda pun mengundang selebriti Doni Kusuma untuk bertindak sebagai Batoro Katong dan Ratna Listi sebagai Dewi Songgolangit. Selain kirab pusaka, ada iring-iringan delman yang diisi oleh Bupati Ponorogo, pejabat pemda hingga para camat se-kabupaten Ponorogo. Juga pawai budaya dari perwakilan beberapa sekolah kota Ponorogo.

Ratna Listi ikut memeriahkan Grebe Suro 2010
Di daerah Pasar Pon, Kota Lama Ponorogo saya melihat iring-iringan kirab pusaka itu. Di Kota Lama ini menarik perhatian saya. Bangunan-bangunan tua kota lama masih tersisa. Anita K Wardhani, teman sekolah saya dulu, yang pernah tinggal di Kota Lama mengatakan kakeknya dulu adalah pengusaha batik. Mungkin malah generasi terakhir. Memang, kota lama Pasar Pon ini sebagian besar adalah pengusaha batik. Rumah tinggal tua yang berukuran besar-besar adalah saksinya. Dalam rumah itu, dulu mereka membuat kerajinan batik dari proses awal hingga akhir. Tapi kota lama penghasil kerajinan batik kini tinggal kenangan. “Suatu saat saya ingin membangkitkan kembali kerajinan batik peninggalan kakek saya. Masih ada sisa-sisa cap batik yang saya simpan, itu kenangan terakhir dari kakek saya,” kata Anita optimis sambil menyeruput bakmi kuah di warung dekat rumahnya dulu yang kini telah menjadi gudang sebuah minuman mineral.

Malam 1 Suro atau Tahun baru Hijriyah, adalah puncak acara Grebeg Suro. Di jalan-jalan strategis kota Ponorogo didirikan panggung kesenian yang menemani warga Ponorogo dan sekitarnya untuk begadang sampai pagi. Ada band musik, pagelaran wayang kulit semalam suntuk, penutupan festival reyog nasional dan masih banyak lagi.

Pesona Ponorogo tidak hanya ketika Grebeg Suro saja. Kota Ponorogo menghadirkan pesona sebagai kota kesenian Reyog. Di hampir setiap perempatan kota, dibangun patung-patung pendukung kesenian Reyog. Di empat sisi alun-alun, dibangun patung singa. Sementara di depan alun-alun, bersebelahan kantor pemda, dibangun Patung Macan dan Patung Dewi Songgolangit.

Namun pesona itu akan lengkap bila sambil menikmati makanan khas kota ini. Setiap pagi saya tak pernah melewatkan untuk makan nasi pecel “Mbah Godhong” favorit saya sejak kecil. Dan ketika tahun baru Hijriyah itu saya pun menikmati sate ayam Pak Bagong yang hangat di kawasan Ngepos sambil menikmati hujan rintik-rintik di sore hari. ***